Sejarah Singkat Pos Indonesia: Warisan Kolonial yang Berkembang


Pernahkah Sobat berpikir, bagaimana sih awal mula layanan pos di Indonesia?
Ternyata, sejarahnya jauh lebih tua dari yang kita kira. Semua berawal dari masa penjajahan Belanda.

Zaman Kompeni: Awal Mula Sistem Pos di Nusantara

Dulu, orang Belanda yang datang ke Indonesia dikenal dengan sebutan "Kompeni". Mereka bukan cuma datang untuk menjajah, tapi juga untuk berdagang. Nah, untuk mengatur bisnis dan komunikasi mereka yang luas, Kompeni perlu sebuah sistem pengiriman pesan yang efektif. Maka terciptalah sistem pos pertama di Indonesia.

Kenapa Belanda Perlu Pos?

  • Komunikasi dengan Negeri Belanda: Mereka butuh cara cepat untuk mengirim laporan bisnis, perintah, dan kabar ke Belanda.
  • Mengatur Wilayah Taklukan: Dengan pos, mereka bisa mengendalikan wilayah-wilayah yang sudah dikuasai dengan lebih mudah.
  • Menjaga Rahasia Dagang: Surat-surat penting yang berisi informasi bisnis sensitif harus dikirim dengan aman.

Bagaimana Sistem Pos Kompeni Bekerja?

Sistem pos pada masa itu sudah cukup teratur. Surat-surat yang akan dikirim akan diperiksa terlebih dahulu oleh pejabat pemerintah untuk memastikan tidak ada informasi rahasia yang bocor ke pihak lain. Setelah itu, surat-surat tersebut akan dimasukkan ke dalam kotak khusus dan dikirim ke tujuan. Uniknya lagi, kalau ada surat yang datang, biasanya ditempel di papan pengumuman. Jadi, yang punya surat bisa langsung ke kantor pos buat ngambil suratnya dengan terlebih dahulu membayar ongkirnya.

Dari Sistem Pos Kolonial ke Pos Modern

Sistem pos yang dibangun oleh Belanda menjadi cikal bakal sistem pos modern di Indonesia. Meskipun awalnya dibuat untuk kepentingan kolonial, sistem pos ini akhirnya juga dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk berkomunikasi dengan keluarga atau teman yang jauh.

Batavia: Pusat Komunikasi di Hindia Belanda

Kota Batavia (Jakarta sekarang) jadi pusat pemerintahan Belanda di Indonesia. Makanya, nggak heran kalau Batavia juga jadi pusat kegiatan pos. Di sini, ada kantor pos yang besar dan sistematis. Semua surat yang mau dikirim atau diterima di Indonesia biasanya lewat Batavia dulu. 

Pusat kegiatan Pos di Batavia sekarang sudah berkembang dan dikenal dengan SPP (Sentral Pengolahan Pos) yang berlokasi di Jakarta Timur. Beberapa teknologi canggih digunakan di SPP Jakarta Timur, di antaranya: 40 unit robot sortir otomatis dengan kapasitas sortir 3.000 kiriman per jam, Conveyor belt, Vertical conveyor, Gravity conveyor dengan tujuan dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam pengolahan layanan logistik.

Jadi, dari sejarah singkat ini kita bisa belajar beberapa hal:

  • Sistem pos punya peran penting dalam sejarah. Selain buat komunikasi, sistem pos juga jadi bagian dari upaya Belanda untuk mengontrol Indonesia.
  • Sistem pos zaman dulu itu unik dan menarik. Bayangin aja, nunggu surat bisa berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
  • Warisan sejarah sistem pos masih bisa kita rasakan sampai sekarang. Meskipun sekarang kita lebih sering pakai email atau pesan singkat, jasa pos tetap ada dan terus berkembang.

Nah, gimana? Menarik kan sejarah awal mula pos di Indonesia? Ternyata, di balik setiap surat dan paket yang kita kirim, ada sejarah panjang yang perlu kita ketahui. 

Posting Komentar untuk "Sejarah Singkat Pos Indonesia: Warisan Kolonial yang Berkembang"